
JOMBANGKAB, DINKOPUM - Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro melaksanakan Pemberdayaan Kelembagaan Potensi dan Pengembangan Usaha Mikro pada warga binaan Lapas IIB Jombang dibuka Kepala Dinas Koperasi dan UM Fahruddin Widodo. Dihadiri Kepala Lapas IIB Margono, Kepala Bidang UM Jawahirul Ulum dan Jajaran Lapas IIB serta narasumber. Bertempat di Aula Lapas IIB Jombang. Jum’at (10/3/2023)
Kepala Dinas Koperasi dan UM Jombang Fahruddin Widodo menyampaikan pemberdayaan kelembagaan potensi dan pengembangan usaha mikro pada warga binaan Lapas IIB Jombang tujuannya untuk mendorong warga binaan yang telah pulang dari Lapas agar dapat membuat ketrampilan guna membuka usaha baru atau sebelumnya pernah menekuni ketrampilan lainnya yang juga bisa dikembangkan karena pelatihan tersebut berbasis kemitraan.

“Sehingga setelah pelatihan akan bisa mengembangkan ketrampilannya karena telah dipandu oleh narasumber. Oleh sebab itu, kita mengundang narasumber dari asosiasi pengusaha. Nantinya, dapat menampung produk dan dapat memasarkan sekaligus menjadi bagian harapan kami,” harapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Lapas IIB Jombang Margono menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan untuk warga binaan tersebut merupakan terobosan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jombang guna menggerakkan warga binaan di Lapas Jombang supaya memiliki kemampuan dan ketrampilan agar bisa langsung mengembangkan usaha yang dimiliki.
“Sehingga setelah pulang warga binaan dapat berkontribusi pada daerah masing-masing untuk mengurangi angka pengangguran di wilayah kabupaten Jombang,” ungkapnya.
Lanjut Margono, pelatihan tersebut diikuti 20 orang warga binaan tetapi Lapas memberi peluang agar semua bisa mengikuti. Ada beberapa ketrampilan dan usaha yang diajarkan seperti merajut, tata boga, pengelasan, kerja kontruksi bangunan, mekanik mesin dan usaha laundry.
“Sedangkan untuk produk kue sementara ini masih dikonsumsi oleh warga binaan. Kami berharap dengan adanya mitra dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro hasil produksi dan ketrampilan warga binaan dapat dipasarkan di luar Lapas. Selain itu, warga binaan berusaha memanfaatkan motor yang pajaknya mati dan warga binaan bisa hidupkan kembali pajaknya yang menjadi prioritas. Hal ini untuk meningkatkan dan menyadarkan masyarakat guna bayar pajak,” terangnya.
Untuk warga binaan yang sudah keluar dari Lapas, Margono berharap kepada keluarga warga binaan untuk selalu mendukung karena keluarga sebagai faktor pendukung utama, dan dapat kembali menjadi masyarakat utuh sama halnya dengan masyarakat biasa.
“Saya berharap, keluarga harus memberikan dukungan sepenuhnya pada keluarga binaan yang sudah pulang. Selain itu, apapun kegiatan positif untuk terus didukung dan tidak dikucilkan hal tersebut menjadi tujuan kami,” harapnya.
Sementara itu, Syahyu dari BSI Jombang menyampaikan terima kasih kepada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jombang telah memberikan kepercayaan pada BSI dalam rangka untuk meningkatkan UMKM di wilayah kabupaten Jombang. Karena peserta yang mengikuti pelatihan akan dibuatkan rekening penampungan.
“Modal tersebut dalam bentuk usaha dan tidak menutup kemungkinan juga kami dapat melakukan korseling terhadap masalah peserta yang telah eksis. Jika peserta binaan keterampilan tersebut mampu untuk dapat dikorseling akan disambungkan ke nasabah yang lain. Kemudian kalau peserta binaan sudah pulang, modal tersebut akan bisa dikembangkan dan untuk kembali ke masyarakat,” pungkasnya. (iin)