JOMBANGKAB_DINKOPUM, 10 Februari 2025 – Dalam upaya meningkatkan sinergitas dan efektivitas pemberdayaan Koperasi serta Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) di Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menggelar Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pemberdayaan KUKM Tahun 2025 (Rakortekcan 2025). Acara ini berlangsung pada 10–11 Februari 2025 di Hotel The 101 Malang OJ dan dihadiri oleh berbagai pemangku kebijakan terkait dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Sekretaris Diskop UKM Jatim, Ibu Veronica Ratih Murwani, dalam laporannya menyampaikan bahwa Rakortekcan 2025 bertujuan untuk meningkatkan sinergitas antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan pemangku kepentingan dalam program pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jawa Timur untuk tahun 2025 dan 2026. "Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi terbaru dari Kementerian, Provinsi, dan Kabupaten/Kota mengenai rencana program pemberdayaan koperasi dan UMKM untuk Tahun 2026 agar dapat saling dikolaborasikan," ujar Ibu Ratih.

Kepala Diskop UKM Jatim, Bapak Endy Alim Abdi Nusa, menyoroti kontribusi besar sektor koperasi dan UMKM terhadap perekonomian Jawa Timur. "Pada semester I tahun 2024, koperasi dan UMKM menyumbang 60,43% terhadap PDRB Jawa Timur, meningkat dari 59,18% pada tahun sebelumnya," ujarnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III Tahun 2024 mencapai 4,91% (year-on-year), menjadikannya sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,55%.

Rakortekcan 2025 menjadi momen strategis bagi daerah dalam menyusun program kerja yang selaras dengan kebijakan nasional. "Dengan adanya pelantikan kepala daerah periode 2025–2029 dalam waktu dekat, penting bagi kita untuk menyinkronkan program di daerah dengan RPJMN serta arah kebijakan nasional agar pemberdayaan koperasi dan UMKM semakin efektif," lanjut Bapak Endy.

Acara ini dihadiri oleh 101 peserta yang terdiri dari Kepala Dinas Koperasi dan UMKM se-Jawa Timur, pejabat perencana, serta perwakilan dari Kementerian Koperasi dan Kementerian UKM Republik Indonesia. Selain sesi pemaparan materi dari narasumber yang berasal dari Kementerian Koperasi dan UKM RI, Rakortekcan juga mencakup diskusi mendalam serta sesi desk dengan unit kerja masing-masing.

Beberapa isu strategis yang dibahas dalam Rakortekcan kali ini antara lain:

1. Peningkatan kapasitas dan digitalisasi koperasi dan UMKM, terutama dalam akses permodalan dan adopsi teknologi.

2. Optimalisasi hilirisasi produk untuk memperkuat rantai pasok industri agar koperasi dan UMKM lebih berdaya saing dan berkelanjutan.

3. Pengawasan koperasi pasca-ditetapkannya sistem open loop dan close loop.

4. Pengembangan kompetensi SDM pengelola koperasi dan UMKM melalui program up-skilling dan re-skilling agar daya saing semakin meningkat.

Bapak Endy juga menegaskan pentingnya mendapatkan informasi lebih detail dari Kementerian Koperasi dan Kementerian UKM terkait pengembangan basis data koperasi dan UMKM yang akan digunakan ke depan. "Kami memerlukan informasi terkait perencanaan ke depan dan program-program strategis yang telah ditetapkan untuk mendukung pemerintahan yang baru dalam mendukung Asta Cita Bapak Presiden serta mengakselerasi pelaksanaan arah kebijakan nasional bidang koperasi dan UMKM," ungkapnya.

Lebih lanjut, Bapak Endy menekankan bahwa keberhasilan program pemberdayaan koperasi dan UMKM membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan pusat. "Capaian pemerintah pusat merupakan agregasi dukungan kinerja pemerintah kabupaten/kota serta provinsi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045," tambahnya.

Dengan adanya Rakortekcan 2025, diharapkan program pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jawa Timur semakin terarah dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah serta nasional. Acara ini juga dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang, menandakan pentingnya koordinasi lintas daerah dalam meningkatkan efektivitas pemberdayaan koperasi dan UMKM.